Kapal roll-on/roll-off atau yang biasa dikenal dengan sebutkan ‘Kapal RoRo’ adalah sebuah kapal dengan pintu keluar masuk, yang bisa dinaik turunkan untuk jalur kendaraan roda dua, roda empat, hingga berbagai jenis truk. Roll on (masuk) dan roll off (keluar) adalah sebuah sistem kinerja kapal di mana kendaraan bisa masuk dan keluar dengan sendirinya karena terdapat mesin penggerak otomatis yang diberi nama ‘Rolling Cargo’.
Kapal RoRo merupakan salah satu moda transportasi laut yang populer dan digunakan di banyak negara salah satunya adalah Indonesia. Memiliki keunggulan di sisi integrasi dalam hal kecepatan waktu bongkar muat membuat kapal RoRo menjadi salah satu pilihan utama untuk melaksanakan kegiatan pengiriman barang ekspedisi cargo laut..
Berbeda dengan moda transportasi laut lainya, kapal RoRo memiliki ciri khas di mana kendaraan yang akan dimasukan harus ditarik dengan crane atau penarik lainnya untuk proses bongkar muat. Aspek operasional metode bongkar muat ini yang menjadi ciri khas kapal RoRo.
Dikutip dari Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 115 Tahun 2016, kapal RoRo adalah moda transportasi laut yang memiliki satu atau lebih geladak baik terbuka maupun tertutup yang dipergunakan untuk mengangkut segala jenis kendaraan sebagai muatan yang dimuat melalui sistem pintu rampa di bagian depan maupun belakang kapal.
Sejarah Panjang Kapal Ro-Ro
Semenjak tahun 1850-an Kapal RoRo telah menjadi bagian dan pilihan utama di beberapa negara, salah satunya adalah Skotlandia. Pada masa itu kapal RoRo berfungsi sebagai moda transportasi laut pengangkut gerbong kereta yang memiliki rel pada deck kapal.
Dari situ moda tranportasi laut ini pun berkembang pesat di negara-negara kawasan Baltik dan Mediterania. Hingga pada masa perang dunia ke-2, kapal RoRo difungsikan sebagai moda transportasi laut pengangkut tank dan kendaraan tempur lainnya.
Hingga akhirnya pada tahun 1950-an kapal RoRo difungsikan untuk melakukan pelayaran Niaga (Cargo) yang terhubung dengan perkembangan moda transportasi darat seperti kendaraan pribadi, bis dan truk.
Kapal RoRO juga memiliki sejarah yang panjang di Indonesia. Sejarah panjang itu dimulai bersamaan dengan terbangunnya pelabuhan Merak pada awal 1912 oleh perusahaan Staatsspoorwegen atas penugasan dari pemerintah Hindia Belanda.
Pelabuhan Merak yang berfungsi mendukung kegiatan ekspor Hindia Belanda dari Indonesia ke luar negeri menjadi titik temu berkumpulnya hasil bumi yang akan di bawah Kapal RoRo menyebrangi selat sunda. Semenjak saat itu Kapal RoRO menjadi salah satu bukti sejarah kegiatan pengiriman barang cargo di di Indonesia.
Perbedaan Kapal Ro-Ro & Kapal Ferry
Jika ditanya apa perbedaan antara ‘Kapal Ferry’ dan ‘Kapal RoRo’?. Dilihat dari definisinya, kapal ferry merupakan sebuah istilah untuk penyebutan kapal yang mengarungi perairan dalam jarak pendek atau tidak terlalu jauh.
Kapal ferry sendiri memiliki berbagai tipe dan spesifikasi. Salah satunya adalah kapal ferry RoRo. Kapal ferry jenis ini memudahkan kendaraan untuk masuk ke dalam lambung kapal, dan sengaja dibuat dengan tujuan memudahkan dan mempercepat proses keluar masuk kendaraan dan proses bongkar muat.
Dengan kata lain, ‘Kapal RoRo’ adalah salah satu jenis dari ‘Kapal Ferry’
Jenis – Jenis Kapal Ro-Ro & Fungsinya
Kapal RoRo yang sudah tidak bisa dipungkiri memiliki fungsi sebagai pengangkut, ternyata tidak hanya berfungsi untuk mengangkut penumpang. Moda Transportasi laut yang satu ini juga mahir untuk digunakan dalam mengangkut berbagai macam moda transportasi darat.
Bersama dengan perkembangan teknologi, kapal RoRo juga telah berkembang dan telah banyak jenis-jenis yang hadir untuk mengakomodir kegiatan pengiriman barang. Berikut adalah beberapa jenis beserta fungsi dari moda tranportasi laut serbaguna ini .
Pure Car Carrier (PCC) dan Pure Car and Truck Carrier (PCTC)
Sama seperti namanya, PCC memiliki keunggulan atau dikhususkan untuk mengangkut mobil, sedangkan PCTC tidak hanya untuk mengangkut mobil tetapi juga segala jenis truk dan berbagai macam kendaraan darat beroda lainnya.
Container Vessel + RoRo (ConRo) Ship
Dengan interior kapal yang sengaja dirancang untuk mengangkut beban secara seimbang, sehingga barang mampu terdistribusi dengan baik. Kapal ini juga merupakan penggabungan antara truk kontainer dengan RoRo dan merupakan kapal yang memiliki daya angkut kapal mencapai angka 20.000 hingga 50.000 DWT (Dead Weight Tons).
General Cargo + RoRo Ship
Selain memiliki fasilitas RoRo (Roll on & Roll of), kapal cargo yang satu ini memiliki daya angkut 2.000 hingga 30.000 DWT.
Ropax
RoPax adalah istilah yang diberikan untuk kapal cargo yang tak hanya spesialis untuk mengangkut mobil. Kapal yang satu ini juga menyediakan fasilitas yang akan menunjang kehidupan para pelayar yang berada didalam kapal.
Complete RoRo Ship
Meskipun memiliki nama Complete Roro Ship, kapal ini hanya mampu mengangkut beban dengan berat antara 2.000 hingga 40.000 DWT. Selain itu kapal yang satu ini juga tidak memiliki Hatchways yang kerap digunakan kapal saat berada di laut lepas.
Ekspedisi Cargo Aman & Terjangkau
Papandayan Cargo telah menjadi salah satu yang terbaik dalam kebutuhan pengiriman barang dan telah dipercaya oleh ribuan customer untuk menjadi teman terbaik dalam setiap kegiatan pengiriman barang ke seluruh Indonesia.
Mengutamakan keamanan dan keselamatan barang kiriman, Papandayan Cargo juga sediakan layanan cargo laut dengan menggunakan moda tranportasi kapa RoRo sesuai dengan kebutuhan dan tentunya dengan kualitas terbaik dan harga yang terjangkau.
Hubungi Kami Untuk Kebutuhan Pengiriman Cargo Laut
Layanan yang Diberikan Papandayan Cargo
Gratis Penjemputan
Tanpa mengeluarkan uang sepeser pun, kami siap menjemput barang yang nantinya akan anda kirim.
Gratis Survey Barang
Biaya pindahan rumah, kantor, atau kos menjadi pasti dengan layanan Gratis Survey Barang dari Papandayan Cargo.
Tarif Pengiriman Murah
Papandayan Cargo siap berikan layanan terbaik dengan tarif paling ekonomis untuk kegiatan pengiriman barang anda.
Packing Murah
Kami siap layani packing segala jenis barang mulai pecah bela hingga packing cairan, dan yang pasti terjangkau